How to Live on 24 Hours a Day

Belanja Google Play di web. Beli dan nikmati langsung di ponsel Android Anda atau tablet tanpa repot sinkronisasi.

Bagaimana hidup pada dua puluh empat jam sehari

oleh

Arnold Bennett

Pendahuluan untuk edisi ini

Pendahuluan ini, meskipun ditempatkan di awal, sebagai kata pengantar, harus dibaca di akhir buku.

Saya telah menerima sejumlah besar korespondensi tentang karya kecil ini, dan banyak ulasannya - beberapa di antaranya hampir selama buku itu sendiri - telah dicetak. Tapi hampir tidak ada komentar yang merugikan. Beberapa orang keberatan dengan nada; Tetapi karena nadanya, menurut saya, sama sekali tidak sembrono, keberatan ini tidak membuat saya terkesan; Dan tidak ada celaan yang lebih berat diajukan, saya mungkin hampir diyakinkan bahwa volumenya sempurna! Namun, striktur yang lebih serius telah ditawarkan - bukan di media, tetapi oleh Sundry jelas koresponden yang tulus - dan saya harus menghadapinya. Referensi ke halaman 43 akan menunjukkan bahwa saya mengantisipasi dan takut akan ketidaksetujuan ini. Kalimat yang membuat protes telah dibuat adalah sebagai berikut: - "Dalam sebagian besar contoh dia [pria khas] tidak secara tepat merasakan hasrat untuk bisnisnya; paling tidak dia tidak menyukainya. Dia memulai bisnisnya dengan enggan, sementara dia bisa, dan dia berakhir dengan penuh kegembiraan, dan dia diarahkan," sementara dia bisa, dan dia mengakhiri usaha, dan dia berakhir, dan dia mengakhiri usaha, dan dia mengakhiri, "sementara dia bisa enggan.

I am assured, in accents of unmistakable sincerity, that there are many business men—not merely those in high positions or with fine prospects, but modest subordinates with no hope of ever being much better off—who do enjoy their business functions, who do not shirk them, who do not arrive at the office as late as possible and depart as early as possible, who, in a word, put the whole of their force into their day's work and are genuinely lelah pada akhirnya.

Saya siap mempercayainya. Saya percaya itu. Saya tahu itu. Saya selalu mengetahuinya. Baik di London maupun di provinsi -provinsi adalah tempat saya menghabiskan waktu bertahun -tahun dalam situasi bisnis bawahan; Dan faktanya tidak lepas dari saya bahwa sebagian besar rekan -rekan saya menunjukkan apa yang sama dengan hasrat yang jujur ​​untuk tugas mereka, dan bahwa sementara terlibat dalam tugas -tugas itu mereka benar -benar hidup sejauh yang mereka mampu. Tetapi saya tetap yakin bahwa orang -orang yang beruntung dan bahagia ini (mungkin lebih bahagia daripada yang mereka duga) tidak dan bukan merupakan mayoritas, atau sesuatu seperti mayoritas. Saya tetap yakin bahwa mayoritas pria bisnis yang layak hati yang layak (laki -laki dengan aspirasi dan cita -cita) tidak sebagai aturan pulang dari malam yang benar -benar lelah. Saya tetap yakin bahwa mereka tidak terlalu banyak tetapi sedikit dari diri mereka sendiri seperti yang mereka dapat dalam penghasilan mata pencaharian, dan bahwa panggilan mereka berkembang daripada menarik minat mereka.

Baca selengkapnya....